Sepedahan Yuk!

Hallo semuaaaa..

Mau cerita kegiatan olahraga saya akhir-akhir ini nih. Sebenarnya belum bisa dikatakan konsisten sih, walaupun diriku sudah buat pola kegiatannya seperti, setiap hari lari atau sepedahan diikuti workout setelahnya. Nyatanya yah namanya juga ibu-ibu yah..suka mendadak ada acara aja (nyarap bareng dikomplek sebelah misalnya 😜).

Memulai untuk sepedahan atau lari dan diikuti workout setelahnya ini pastinya bukan tanpa alasan saya kerjakan. Ini semua dikarenakan kondisi fisik saya yang kayanya riwil banget akhir-akhir ini. Setiap pagi hari saya membantu mempersiapkan anak untuk berangkat sekolah, yang terjadi saya engap loh macam bertanding basket 1 quarter (ok ini berlebihan 😅, tapi beneran enggap),

enggap gengs

lalu kalau dapat undangan event entah kenapa sehari setelahnya membuat saya letih banget, maunya boboan seharin full 😶.

Nah, dari kesemua workout yang saya jalani ini sepedahan termasuk my favorit. Karena lebih tidak cape dibanding lari, umm… cape sih tapi daya jangkauannya lebih jauh sepedahan kalau saya mah 😜.

Weekday Cycling

Saya belum cerita ya? kalau saya melakukan rutinitas sepedahan, lari dan workout di waktu weekday?

Kalau umumnya-ramainya, banyak orang yang workout seperti lari ataupun sepedahan di waktu weekend, dimana kondisi jalanan lebih friendly karena tidak banyak kendaraan berlalu-lalang ketika pagi hari.

Jalanan samping pantai Padang pukul 6.15 pagi weekend, sepi ya

Maka akan lain ceritanya jika workout lari ataupun sepedahan dilakukan pada pagi hari di waktu weekday.

Jalanan ramai padat dari jam 6 pagi sampai kurang lebih jam 9 pagi

Berdasarkan pengalaman naik sepeda weekday itulah maka saya, si emak-emak yang lagi cari kesibukan sambil olahraga sepedaan dijalan raya ini mau berbagi tips amatir untuk keamanan bersepeda yaaa..

siapa tau ada ibuk-ibuk atau adik gemas yang mau ikutan coba sepedahan weekday juga 😚

1. Gunakan Atribut Yang Nyaman dan Aman

Sesungguhnya, apa yang saya pakai ini kurang aman untuk bersepeda, tapi nyaman untuk saya kenakan. Yang perlu diingat, helm bersepeda itu wajib sesungguhnya, ini berguna untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi pada kepala kita.

Inilah benda wajib bersepada versi saya, yaitu:

• Topi, kaca mata hitam dan sun screen untuk wajah karena saya bersepeda pada pukul sembilan pagi, jadi demi melindungi wajah, mata dan kepala biar ga panas-panas banget semua benda ini wajib, jib jib!
• Ear phone, booster playlist. Nah ini catatan yaa.. saat mendengarkan musik sambil bersepeda tetap butuh konsentrasi dan hati-hati terhadap sekitar, jika ingin mendahului sesuatu pastikan mata tetap check ke belakang, samping kiri, kanan dan depan. Kalau booster playlist buat saya ngefek banget buat up ritme kayuh.
• Menggunakan Buff atau masker, sesungguhnya asap kendaraan di waktu weekday, jam sembilan pagi ini tidak main-main asapnya. Oleh karena itu bersepeda dengan menggunakan masker atau buff ini menurut saya jadi permasalahan. Ketika mengayuh sepeda, alur pernafasan pun menjadi lebih cepat, sehingga membutuhkan pergantian udara yang cepat juga melalui hidung, sementara itu untuk menghirup udara kudu melewati masker atau buff, nah disinilah kadang saya suka merasa sesak… tapi kalau ga pakai maskerpun, ya salam asepnya blas ke hirup banyak-banyak. Jadi saran saya, jika tetap menggunakan buff atau masker dan mendapati diri seperti susah bernafas, better dilepas dulu yaa.

2. Check Sepeda

Sama halnya dengan berkendara menggunakan kendaraan bermotor, meskipun bersepeda menggunakan usaha kita untuk bergerak tapi harus di check tekanan udara pada ban sepeda, rem kanan-kiri, gigi, rantai dan jari-jari sepeda. Jangan sampai sudah mengayuh sepeda jauh-jauh rupanya ban bocor, lelah banget ini cari tukang tambal ban 😅

3. Pilihlah Rute Yang Aman & Sesuai Kemampuan

Kalau kamu merasa ngeri bersepeda di jalan raya, carilah rute yang aman dan tidak ramai (bisa putar-putar komplek). Nah untuk menentukan rute perjalanan ada hal-hal yang menjadi pehatian saya:

• Check google map. Saya selalu memilih dan melihat rute yang mau saya ambil menggunakan google map dengan jarak tempuh kendaraan motor. Ini untuk memprediksi waktu tempuh aja sih.
• Memahami rute, jika sudah memutuskan rute yang akan dilewati pastikan kondisi jalanan menurun dan menanjak juga menjadi perhatian ya.
• Hindari daerah rawan. Misalnya sepi orang lewat, jalanan rusak, sering terjadi kecelakaan. Yah pokoknya hindari jalanan-jalanan yang tidak familiar.

4. Gunakan Sepeda Yang Nyaman

Harus banget pakai sepeda yang nyaman kamu pakai yaaa… karena dulu pernah punya pengalaman bawa sepeda mini jadul untuk rute yang jauhhhhhhhh… alhasil saya tinggalkan disuatu tempat sepedanya 😅, lalu beberapa hari saya tidak bisa berjalan secara normal… karena kaki sampai paha, nyeri semua 😓.

Saya suka banget naik sepeda apalagi sepedaan ini sudah menjadi fasilitas beberapa hotel loh… pernah beberapa kali saya tergoda sepedahan di beberapa daerah yang saya kunjungi. Tapi karena di hotel tidak ada sepeda untuk anak jadinya saya dan suami selalu urungkan niat sepedahan kami. Beruntung waktu liburan keluarga besar di Padang, karena ada orang tua. Kami bisa menitip Juan kepada kakek dan neneknya.

Bahagia setelah ninggalin KTP di hotel untuk bawa sepeda jalan-jalan

Rute sepedahan Padang, Hotel Grand Inna – Menyusuri Jalanan sekitar Pantai – Balik Arah menuju Jembatan Siti Nurbaya – Menuju Museum Adityawarman

 

Baiklah, semoga cerita dan tips amatir saya sedikit membantu yah buat teman-teman yang mau sepedahan seperti saya. Dengan demikian saya sudahi cerita sepedahan ini yaaa… dan ini salah satu video ala-ala sepedahan yang saya ambil dari kamera HP, ketika menikmati jalan toll yang belum beroperasi, enjoyyy 💓